Penulisan karya tulis ilmiah secara sistematis dan logis harus benar-benar Anda pahami dengan baik. Agar tidak salah, berikut ini ada beberapa penjelasan seputar karya tulis ilmiah.
Artikel
Beberapa kalangan akademisi baik itu mahasiswa maupun dosen tentu sudah tidak asing dengan penulisan karya tulis ilmiah. Secara singkat karya tulis ilmiah sendiri dapat dikatakan sebagai suatu laporan tertulis yang telah melewati proses penelitian dan pengkajian secara mendalam. Untuk bisa menulis karya tulis ilmiah secara baik dan benar ada beberapa karakteristik dan struktur tulisan yang harus dipahami. Hal tersebut tentu tidak akan Anda jumpai pada penulisan essai popular atau sejenisnya. Informasi lengkapnya mengenai hal tersebut dapat Anda simak pada penjelasan berikut ini.
Karakteristik Karya Tulis Ilmiah
Karya ilmiah memiliki beberapa karakteristik dasar yang mampu membedakannya dengan jenis tulisan lainnya. Berikut penjelasan lengkapnya untuk Anda simak bersama.
1. Masing-Masing Bab Saling Berkesinambungan
Hal pertama yang menjadi ciri khusus dari karya tulis ilmiah adalah masing-masing bab saling berkesinambungan. Meskipun secara penulisan terpisah menjadi beberapa bab. Namun secara ekstensi isi dari tiap bab selalu berhubungan dengan bab lainnya. Tentu hal ini jarang ditemui pada jenis karya tulis lainnya.
2. Pembahasannya Bersifat Objektif
Pembahasan yang disajikan dalam tiap karya tulis ilmiah senantiasa bersifat objektif. Hal ini didasarkan pada metode pengambilan datanya yang sesuai dengan fakta. Sehingga hampir tidak ditemukan karya tulis ilmiah yang merujuk pada subjektivitas.
3. Banyak Menggunakan Istilah Ilmiah
Seperti penamaannya, karya tulis ilmiah ini akan menghadirkan kosa kata dalam bentuk bahasa ilmiah di setiap pembahasannya sesuai dengan bidang akademik penulis. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan kapabilitas atau keahlian penulis dalam bidang kajian tersebut.
4. Tidak Ambigu
Sifat keilmiahan dalam karya tersebut mengharuskannya bebas dari makna ganda atau ambigu pada setiap pembahasan. Untuk itu, penggunaan kata atau kalimat yang sesuai tentu dapat memudahkan pembaca agar memahami topik tersebut sesuai dengan makna yang ingin disampaikan penulis.
5. Penggunaan Bahasa yang Baku
Tak hanya merujuk pada teori yang digunakan saja, akan tetapi semua komponen yang ada pada karya tulis ilmiah harus menggunakan bahasa yang baku. Anda bisa mengecek tata bahasa tersebut melalui PUEBI.
Struktur Karya Tulis Ilmiah yang Harus Anda Ketahui
Setelah mengetahui karakteristik dari karya tulis ilmiah. Selanjutnya Anda diharuskan untuk memahami struktur penulisannya, seperti penjelasan tiap poin berikut.
1. Halaman Judul
Pada bagian ini Anda disilakan untuk menuliskan judul kajian sejelas dan semenarik mungkin. Hal ini berguna untuk pembaca agar memahami inti kajian yang akan dibahas pada karya tulis tersebut. Perlu diketahui, selain judul pada laman ini Anda pun diharuskan menulis nama Anda beserta lembaga atau institusi yang menaungi serta tempat dan tahun pembuatan. Masing-masing ditulis setelah judul dengan format rata tengah.
2. Abstrak
Sebenarnya sebelum memasuki bagian ini, Anda bisa menyisipkan kata pengantar di lembar terpisah. Hanya saja tidak semua jenis karya tulis mengharuskan adanya format tersebut. Untuk bagian abstrak sendiri dapat disederhanakan sebagai suatu ringkasan mengenai isi dari kajian yang dibahas di karya tulis tersebut. Ada batasan khusus untuk penulisannya yakni biasnaya antara 150 sampai 200 kata saja. Di akhir abstrak Anda diharuskan menulis kata kunci dengan batas maksimal sebanyak lima kata.
3. Bagian Pendahuluan
Masuk dalam bab pendahuluan, Anda diharuskan untuk menyusun setidaknya lima poin utama. Adapun kelima poin tersebut terdiri atas latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, dilanjutkan dengan perumusan, dan terakhir adalah tujuan.
4. Bagian Kerangka Teoritis
Jika bagian sebelumnya hanya menjelaskan mengenai hal-hal dasarnya, kali ini Anda harus memperkuatnya dengan argumen yang diambil dari teori yang ada. Jika teori yang ada dianggap masih kurang relevan atau ternyata dibantahkan oleh penelitian terbaru, maka Anda pun harus mencantumkannya dalam pembahasan di bab ini. Hal ini menandakan adanya research gap dan mendasari perlunya penelitian lanjutan.
5. Bagian Metode Penelitian
Hal paling mendasar dari penulisan karya tulis ilmiah adalah pemilihan metode penelitian apakah kuantitatif atau kualitatif. Jika salah dalam memilih maka bisa jadi akan berpengaruh pada hasil penelitian tersebut.
6. Bagian Isi atau Pembahasan
Pada bab ini penulis akan mengkombinasikan teori yang telah dituliskannya dengan hasil penelitian yang diperoleh. Untuk itu perlu adanya daya analisa yang tinggi dari penulis untuk bisa menggambarkan hasil dalam bentuk kerangka yang mudah dipahami tanpa meninggalkan dasar keilmiahan.
7. Bagian Simpulan dan Saran
Penulisan kesimpulan bisa Anda tulis dalam bentuk uraian atau poin-poin. Perlu Anda bedakan bahwa kesimpulan bukanlah rangkuman, sehinga perlu adanya pemaknaan mendalam akan inti dari keseluruhan karya tulis. Masih di bab ini Anda pun diharuskan menulis saran yang biasanya merujuk pada pelaksanaan penelitian lanjutan atas kekurangan yang bisa saja terjadi selama melaksanakan penelitian tersebut.
8. Daftar Pustaka
Bab ini berisi keseluruhan sumber referensi selama penulisan karya tulis ilmiah. Perlu adanya ketelitian dalam penulisan daftar pustaka karena merujuk pada suatu sumber yang dijadikan pedoman. Anda bisa menuliskannya dalam bentuk format APA atau MLA.
Sekian penjelasan mengenai penulisan karya tulis ilmiah yang baik dan benar. Anda bisa memperkuat informasi tersebut dengan menambah sumber referensi lain yang relevan. Semoga bermanfaat.