Deskripsi
Kentut sangat normal dialami setiap orang bahkan itu adalah tanda bahwa mikroorganisme dalam usus bekerja dengan baik. Namun bagaimana jika bayi berumur 1 bulan sering kentut sejak lahir? Temukan penyelesaiannya di artikel ini.
Artikel
Mengapa Bayi Sering Kentut?
Bayi bisa kentut sebanyak 13-21 kali setiap hari. Kenapa sangat banyak? Tanpa disadari, beberapa aktivitas bayi mengakibatkan mereka menelan udara, seperti :
- Asupan makanan, entah yang berasal dari ASI atau MPASI dini
Makanan yang ibu konsumsi secara otomatis akan dimakan oleh bayi juga. Jika ibu memakan makanan yang mengandung banyak gas, maka bayi akan mengalami perut kembung.
Sama seperti saat MPASI, perut bayi kembung dan sering kentut. Karena sistem pencernaan bayi yang masih berkembang, usus bayi akan bekerja lebih keras karena mencerna makanan padat.
- Isap empeng
Sebagian bayi minum susu menggunakan botol atau menghisap empeng sebagai penghantar tidur. Saat proses mengisap itu wajar jika bayi menghirup banyak gelembung terutama jika menggunakan puting dot ukuran kecil.
- Menangis
Bayi mempunyai cara merespon dan memberi tahu tentang perasaannya hanya dengan menangis. Terlebih saat bayi merasa tak nyaman dengan suatu keadaan, ia akan menangis terus menerus. Sayangnya, menangis dapat menjadi jalan masuknya udara ke pencernaan bayi sehingga bayi kentut berlebihan.
Saat perut bayi kembung, ibu pasti memperhatikan bahwa dia :
- Bersendawa
- Menjadi rewel
- Menangis
- Kentut
- Perut keras
Kapan Ibu harus Khawatir?
Sering kali kembung pada bayi adalah hal normal dan mudah untuk diobati. Namun dalam beberapa kasus, kentut secara terus menerus bisa menjadi tanda pertama dari masalah pencernaan yang lebih serius..
Segera hubungi dokter jika bayi mengalami kondisi berikut :
- Frekuensi buang air besar lebih jarang, tinja berdarah, atau muntah
- Sangat rewel. Bayi memang kerap kali menangis. Namun jika terjadi terlalu sering hingga wajah bayi sangat merah dan ibu bahkan orang sekitar sulit membuatnya tenang, jangan ragu untuk segera memeriksakan ke dokter spesialis.
- Demam, terutama bayi berumur di bawah 3 bulan.
Ibu harus selalu peka terhadap kondisi upnormal pada bayi dan tetap tenang dalam menghadapi kondisi apapun. Perhatikan hal apa saja yang dapat mengganggu sang buah hati sehingga membuat kondisi tidak nyaman.