Pada umumnya, kita mengenal istilah hutan ialah sebuah lahan yang ditumbuhi oleh berbagai jenis pepohonan nan tinggi dan rindang. Hutan juga sering dianggap sebagai ‘paru-paru dunia’ sebab akar-akar besar pepohonan nya berfungsi untuk menyerap air dari dalam tanah. Namun tahukah anda, bahwa hutan memiliki beberapa jenis? Sudah pernah mendengar istilah hutan hujan tropis?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hutan hujan tropis ialah ‘hutan dengan keadaan iklim selalu basah, tanah kering di daratan dan selalu hujan. Jadi, ciri utama dari hutan ini ialah iklimnya yang sangat lembab hingga mencapai 80%. Tak mengherankan apabila pada bagian lantai ditumbuhi oleh tanaman-tanaman misalnya paku-pakuan, lumut, bambu, dll.
Fungsi adanya hutan hujan tropis
Sebelum membahas tentang manfaat hutan hujan tropis, perlu diketahui lebih dahulu bahwa hutan jenis ini tidak terdapat di sembarang tempat, melainkan daerah-daerah tertentu yang memiliki iklim panas namun curah hujannya tinggi, misalnya seperti Amerika. Papua Nugini, Madagaskar, Australia dan beberapa lainnya.
Dari segi manfaat, tentu terdapat perbedaan yang dimiliki hutan hujan tropis dibandingkan jenis hutan lainnya, yakni:
Memberikan hasil kayu melimpah
Seperti dilansir dalam situs https:foresteract.com, wilayah tropis memiliki curah hujan yang cukup sering. Dalam hutan, penerimaan sinar matahari yang dipadukan dengan turunnya air hujan menghasilkan sebuah iklim hangat didalamnya yang sangat mendukung proses pertumbuhan flora serta regenerasinya. Secara otomatis, hasil kayu menjadi melimpah. Baik berupa kayu gelondongan hingga kayu bakar.
Mencegah banjir
Rata-rata, segala jenis hutan memang memiliki andil dalam mencegah terjadinya banjir sebab akar-akar pepohonannya sanggup menahan air. Namun di wilayah tropis, hutan hujan merupakan komponen yang sangat krusial. Dengan air hujan berlimpah, sebagian air yang melewati hutan akan diserap kemudian diproses dengan baik menjadi oksigen.
Demikian merupakan dua fungsi dan manfaat utama dari adanya hutan hujan tropis. Di asia tenggara sendiri, mudah untuk menemukan hutan hujan tropis. Namun di Indonesia sendiri, musim hujan hanya terletak di separuh tahun akhir, sehingga hutan jenis ini tidak dimiliki.