Stunting merupakan suatu kondisi seseorang yang memiliki tinggi badan jauh lebih pendek daripada tinggi badan orang lain seusianya. Biasanya stunting ini disebabkan oleh kekurangan gizi kronis sejak anak masih di dalam kandungan ibunya sampai anak lahir.
Anak yang mengidap stunting mulai terlihat perubahannya ketika anak berusia kurang lebih 2 tahun. Oleh karena itu, orang tua perlu memperhatikan pertumbuhan anak, terutama pada tiga tahun pertamanya, karena tahun tersebut menjadi masa pertumbuhan yang cepat.
Namun, tidak semua anak yang memiliki badan pendek mengalami stunting. Lalu apa saja ciri-ciri stunting yang harus diketahui para orang tua? Berikut penjelasannya.
Pertumbuhan melambat
Karena faktor kekurangan gizi sejak dalam kandungan hingga lahir, anak menjadi terlambat pertumbuhannya. Sebenarnya bukan hanya anak saja yang kekurangan gizi, hal ini pun disebabkan ketika ibu tengah mengandung juga kekurangan gizi.
Wajah terlihat lebih muda
Dibandingkan anak-anak lain yang seusianya, anak stunting ini cenderung memiliki wajah yang tampak lebih muda.
Kurangnya kemampuan memahami
Karena mengalami pertumbuhan yang terlambat, anak stunting pun menjadi kurang mampu dalam hal memahami sesuatu. Bahkan, performa memori belajar dan fokus anak dapat dibilang buruk.
Mengalami masa pubertas terlambat
Lagi lagi karena faktor pertumbuhannya yang lambat pun akhirnya mempengaruhi keterlambatan masa pubertas anak.
- Gigi tumbuh terlambat
- Anak menjadi lebih pendiam pada usia 8-10 tahun
- Anak menjadi tidak banyak melakukan kontak mata dengan orang lain di sekitarnya
Demikianlah ciri-ciri anak stunting. Sebaiknya orang tua mengetahui kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi ketika ibu hamil, termasuk gizi untuk ibu dan bayi. Sebab, penyebab utama terjadinya stunting adalah malnutrisi alias gizi buruk pada ibu dan bayi.
Jangan lupa. Kenali gejala-gejala stunting pada anak, sehingga orang tua bisa mencegah anak dari stunting sejak usia dini. Karena dalam jangka pendek, stunting menyebabkan perkembangan otak anak menjadi terganggu, yang kemudian akan melebar pada kerusakan fisik dan metabolisme.